Senin, 26 Januari 2015

AKU, KAMU DAN DIA



Untuk banyak waktu yang telah kita lewati, aku selalu berharap kamu tidak menganggap ini main-main. tapi ini hanya harapanku, karna pada nyatanya semua ini memang hanya harapan.
***
menangis?? harus kah aku menangis. untuk hal yang tidak sepantasnya aku tangisi.
marah?? harus kah aku marah. tapi siapa yang harus dipersalahkan dalam hal ini.
YAh... tak pernah aku tau, tak pernah aku recanakan sebelumnya kepada siapa aku harus mencintai.
sekalipun aku tahan perasaan ini, sekalipun aku kubur perasaan ini. tapi tetap saja dia merajai hati ini.
lantas harus kah aku mengutuki diri sendiri tersebab aku mencintainya.
faktanya aku memang mencintainya, yah mencintai lelaki sebegini nya. mencintai milik orang lain.
wajar memang, ketika kekasihnya marah dengan ku tersebab aku mencintai kekasihnya. namun, apa yang harus saya lakukan. membohongi perasaan ku? SUDAH aku lakukan. menganggap kita tak ada apa-apa? SUDAH aku lakukan. mengubur perasaan yang semakin terasa menyesakkan pun sudah aku lakukan. meski pada kenyataan nya hati ku terluka dengan ini. terluka dengan kenyataan bahwa aku mencintainya. lantas apa lagi yang harus aku lakukan?? bahkan untuk melupakannya pun sudah ku coba. tapi perasaan ini enggan enyah dari hatiku.
***
untuk mu wanitanya..
maaf untuk telah terpenjaranya aku dihati lelakimu. maaf karna aku telah mencintainya. bukan inginku untuk mencintai lelakimu. tapi sungguh ini diluar kuasaku. jika saja kau tau bagaimana agar aku bisa melupakannya, atau sekedar untuk tak mengharapkannya. maka beritahu aku cara itu.
sungguh, aku ingin semuanya kembali baik-baik saja. kembali seperti sediakala. seperti dulu ketika aku tak mengenalnya. maaf karna aku telah masuk dikehidupan kalian, karna bahkan akupun sering kali bertanya-tanay, sejauh ini kah aku mencintainya? mencintai lelakimu.
***
untuk mu yang selalu ku ceritakan dalam setiap doa ku..
Untuk banyak hal yang telah ku lewati di perjalananku untuk meyakinkanmu, terimakasih. Telah tanpa sengaja hadir di hidupku dan membuatku berjuang untuk suatu hal yang dulu tak pernah kubayangkan, mencintai lelaki sebegininya.
Jika saja kuceritakan kepada entah siapa kisah cinta ini, kupastikan mereka akan berfikir aku sedikit gila, sebab mencintai kekasih orang. Tanpa mereka tau, akan betapa gilanya aku jika mencoba berhenti.
Karena bahkan akupun begitu sering bertanya-tanya, sejauh inikah cinta itu berperan? Yang membuatku tak pernah merasakan detak jantung apapun seirama seperti ketika jatuh cinta padamu. Dan tak pernah ada yang bisa melukaiku dengan rasa sesakit seperti ketika dulu kau memintaku berhenti mencintaimu.
Maka jika bagimu perasaan-perasaan yang kulewati ini tak seberapa. Benar, ku akui aku belum cukup miliki pengorbanan untuk membuktikan cintaku. Hanya saja, semoga panjangnya waktu yang telah terlewati, tidak membuatmu berfikir bahwa aku sedang membercandai hidupku pun hidupmu.
***
untuk ku yang selalu mengeja namanya dalam doa-doa terbaik..
bersabarlah.. kelak kau kan temui bahagia. dengan atau tanpa dirinya.
ingatlah bahwa jodoh adalah kuasa NYa.. maka lepaskanlah apa yang seharusnya kau lepaskan..
Allah selalu punya hal yang lebih baik. tapi bukalah tangan dan hati mu untuk kekasih piilihan NYa . karna rencana NYa pasti selalu baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar